Sebagaimana yang kamu ketahui jika nantinya ibukota negara akan dipindahkan ke pulau Kalimantan yang keberadaannya akan ada di dua kabupaten yaitu Penajam Paser Utara dan juga Kutai Kartanegara.
Wilayah IKN yang baru yang termasuk di dalam penajam Paser Utara yakni kecamatan sepaku di mana pada kawasan tersebut nantinya akan dibangun pusat pemerintahan yang berada di atas lahan seluas 6.595 hektar.
Tetapi di dalam perencanaan pengembangan pihak pemerintah telah menetapkan bila kawasan seluas 256.142 hektar nantinya akan dijadikan sebagai KSN atau kawasan strategis nasional IKN. Sehingga ketika perluasan ini terjadi maka sebagian dari wilayah IKN akan masuk ke kawasan Samboja, Kutai Kartanegara.
Risman Abdul selaku camat dari kecamatan Sepaku menjelaskan bila kondisi dari hamparan yang nantinya akan dijadikan sebagai IKN, sekarang ini masih ditumbuhi dengan pohon-pohon Eucalyptus sp dan Acacia Mangium yang mana itu merupakan milik dari PT IHM.
Alasan Samarinda dijadikan pusat ekonomi IKN
Tentu ditunjuknya kota Samarinda sebagai pusat ekonomi Indonesia di masa mendatang, bukanlah tanpa alasan. Sudah pasti pemerintah melihat ada potensi tersendiri dari kota tersebut sehingga keluarlah rencana untuk menjadikan Samarinda pusa ekonomi IKN.
Berikut dibawah ini adalah beberapa hal yang dimaksudkan :
Terdapat 3 desa di sekitar kawasan IKN
Risman Abdul selaku camat dari sepaku mengatakan apabila terdapat tiga desa yang berlokasi di kawasan inti ibukota negara. Ketiga desa tersebut adalah Bumi Harapan Pemaluan dan Bukit Raya. Ketiganya mungkin menjadi 3 lokasi paling dekat nantinya dengan kawasan untuk pembangunan Istana Presiden.
Sejujurnya banyak sekali masyarakat yang mengkhawatirkan, jika lokasi dari desa mereka ini nantinya tergusur. Namun, Risman dapat memastikan bila tidak akan ada penggusuran. Tetapi kembali bagaimana nantinya pemerintah menurunkan mandatnya apakah akan ada perintah untuk menggeser perkampungan tersebut atau tidak.
Terdapat 4 daerah penyangga
Terdapat empat kabupaten yang terdekat dengan kawasan IKN, yakni Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Paser. Namun secara letak, sebelah selatan kawasan IKN berbatasan dengan subdivisi Penajam, PPU, Teluk Balikpapan, dan tiga subdivisi Kota Balikpapan, yaitu Balikpapan Barat, Balikpapan Utara, dan Balikpapan Timur.
Sedangkan di sebelah barat IKN berbatasan dengan Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara. Kemudian di sebelah utara IKN berbatasan dengan Kecamatan Loa Kulu, Loa Janan, dan Sanga-Sanga Kabupaten Kutai Kartanegara, di sebelah timur IKN berbatasan dengan Selat Makassar.
Seperti dikutip dari situs IKN, Kota Samarinda akan menjadi “jantung” pusat sejarah Kaltim dalam bidang energi terbarukan. Balikpapan, sebaliknya, adalah “otot”, simpul hilir migas dan logistik Kalimantan Timur.
Akses menuju IKN
Lokasi Ibu Kota Negara yang baru berjarak sekitar 90 km dari kota Balikpapan dan ini mengharuskan siapapun yang akan kesana harus menempuh perjalanan darat, waktu yang dibutuhkan adalah 2,3 – 3 jam jika menggunakan motor maupun mobil.
Nantinya kamu akan melewati kecamatan Samboja, Kukar terlebih dahulu, baru setelahnya memasuki kawasan Simpang Silkar, di kabupaten Petung PPU. Namun, bila berangkat dari kota Samarinda, melalui Balikpapan. Kamu dapat menggunakan akses jalan alternatif dan membutuhkan waktu lebih cepat, yaitu 1-2 jam saja.
Tetapi, jika menggunakan jalan utama jaraknya menjadi lebih jauh dan waktu tempuhnya cukup lama, yakni 3-4 jam perjalanan. Namun, dari Samarinda ke Kabupaten Paser, tidaklah terlalu jauh. Karena memang, sebelum menjadi kabupaten sendiri, wilayah PPU masuk dalam kawasan Paser.
Namun, adanya IKN membuat sebagian masyarakat merasa khawatir. Mereka takut bila nantinya akan membuat bencana alam melanda kawasan tersebut, misalnya kerusakan hutan, banjir, longsor hingga permasalahan mengenai masyarakat lokal yang menjadi terpinggirkan.
Tetapi, pastinya pemerintah telah mempunyai solusi sendiri mengenai hal-hal tersebut. Mereka meminta supaya masyarakat tidak perlu mengkhawatirkannya. Bahkan, dengan pemindahan IKN ke pulau Kalimantan dianggap akan membantu masyarakat dalam hal perekonomian, sebab sudah pasti akan tercipta banyak lapangan kerja nantinya.
Alasan mengapa presiden memilih Sepaku
Pemilihan dari kecamatan sepaku menjadi pusat ekonomi republik Indonesia di masa mendatang tentunya ada alasan tersendiri, yaitu dekat dengan Balikpapan dan Samarinda yang merupakan kota besar di pulau Kalimantan.
Selanjutnya adalah aksesibilitas dari wilayah tersebut sangat tinggi, kemudian infrastruktur yang dibutuhkan juga tersedia yaitu jalan tol yang menyambungkan antara Samarinda-Balikpapan serta terdapat trans Kalimantan.
Di Balikpapan dan juga Samarinda juga terdapat bandara, selanjutnya terdapat pula pelabuhan Semayang di Samarinda dan pelabuhan khusus peti kemas di Kariangau Balikpapan.
Alasan selanjutnya adalah tentang struktur kependudukan dan masih banyak lagi. Pembangunan infrastruktur utama untuk IKN telah berjalan sejak tahun 2022 hingga 2024, seperti halnya gedung MPR DPR, istana negara dan perumahan untuk para ASN yang nantinya akan pindah ke pusat perekonomian yang baru.